Penggunaan fluoride sejak dulu menjadi perdebatan panjang antara ilmuwan yang pro dan kontra. Kelompok yang pro berkeyakinan bahwa fluoride dapat membantu menjaga kesehatan gigi. Namun kelompok yang menentangnya berargumen bahwa penggunaan fluoride dapat menimbulkan berbagai efek samping yang berbahaya. Namun akhir-akhir ini semakin banyak ilmuwan yang mempertanyakan keuntungan fluoride seperti selama ini diklaim, bahkan dalam jumlah yang kecil sekalipun.
Fakta-Fakta Seputar Fluoride menurut Hasil Riset LKJ:
1.Hasil penelitian Departemen Kesehatan Belgia menyimpulkan bahwa penggunaan fluoride secara berlebihan dapat menyebabkan osteoporosis dan kerusakan sistim syaraf. Hal ini mengakibatkan pemerintah Belgia melarang beredarnya segala jenis tablet, permen yang mengandung fluoride. Belgia pun sedang mempresentasikan hasil penelitannya di depan aggota Uni Eropa untuk memperoleh kesepakatan bersama pelarangan pasta gigi yang mengandung fluoride.
2. Di beberapa negara batas maksimal kandungan fluoride dari hari ke hari makin dikurangi. Di negara-negara Eropa, Australia dan New Zealand kandungan fluoride berkisar antara 250-500 ppm, sedangkan di Indonesia kandungannya diperkirakan masih besar yakni antara 800-1500 ppm.
3. Profesor Dirk Vanden Berghe, seorang Mikrobiologist Universitas Antwerpe, menyatakan bahwa sekitar 30-40% pasta gigi ditelan anak-anak pada saat mereka menyikat giginya atau melalui air ludah sehingga menyebabkan mereka mengalami overdosis fluoride. Apalagi produsen umumnya menambahkan aroma seperti rasa buah yang disukai anak-anak. Padahal semakin besar kandungan fluoride dalam sebuah pasta gigi anak, maka semakin besar pula resiko kesehatan yang akan dideritanya kelak di kemudian hari.
4. Menurut Pendapat yang dikemukakan oleh seorang ahli gigi India dari Maulana Azad Medical College (MAMC), Dr. Pankaj Goel, mengatakan pasta gigi yang mengandung fluoride tidak cocok digunakan untuk anak-anak dibawah umur 4 tahun. Menurutnya jika pasta gigi ber-fluoride sering tertelan dalam jumlah yang signifikan oleh anak-anak dapat mengakibatkan fluorosis pada anak, dan memberikan akibat tidak baik pada tulang dan gigi anak. Anak-anak dapat mengalami kerapuhan tulang dan terhambat pertumbuhannya. Bahkan menurut Dr Mahesh Verma, kepala pusat penelitian gigi MAMC, literatur medis melarang pemberian pasta gigi ber-fluoride kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5. Gejala overdosis fluoride biasanya dapat berupa banyak mengeluarkan air ludah, indera perasa yang tidak normal, badan yang gemetaran, dan cepat lelah. Sedangkan pernafasan orang yang terkena overdosis fluoride umumnya berat.
6. Laporan yang dikeluarkan oleh National Research Council of Canada menemukan bahwa fluoride meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap bahan-bahan gizi tertentu. Dengan kata lain semakin banyak seseorang mengkonsumsi fluoride maka semakin banyak kandungan gizi tertentu (kalsium, magnesium,vitamin C dan lain-lain) yang dibutuhkan tubuhnya agar tetap sehat.
7. Laporan World Health Organizations (WHO) tahun 2001 menunjukkan ternyata negara-negara yang menggunakan fluoridasi, seperti Amerika Serikat,pada air minumnya memang mengalami penurunan dalam hal kerusakan gigi.Tetapi penurunan kerusaakan gigi pada negara-negara yang tidak menggunakan fluoridasi, seperti Belgia, Denmark, Finlandia, Jerman, Swedia dan lain-lain, ternyata penurunannya sama atau bahkan lebih baik daripada di Amerika Serikat. Sehingga pernyataan bahwa fluoridasi berhubungan erat dengan penurunan kerusakan gigi adalah pernyataan yang dangkal dan menyesatkan.
Melihat hasil riset di atas, sungguh berbahaya yah. Data ini kita jadikan instrospeksi dan lebih bertindak hati-hati menggunakan pasta gigi, memperhatikan kadar flouridenya.
Marilah kita lebih teliti dan lebih proporsional dalam mengggunakan bahan-bahan kimiawi baik berupa makanan maupun dalam produk kesehatan. Labels: pengetahuan tambahan
0 comments:
Post a Comment